Saturday, June 13, 2015

Macam - macam kertas dan ukurannya
Saat ini dipasaran tersedia berbagai macam kertas baik digunakan untuk keperluan percetakan atau hanya digunakan untuk mencetak berbagai dokumen di kantor atau rumahan. Berikut ini ada beberapa macam kertas yang sering digunakan untuk percetakan:
• HVS
Bahan kertas HVS agak kasar, umumnya digunakan untuk kertas fotocopy/Printer Deskjet. Kertas jenis ini banyak dijual di toko-toko buku (contoh: kertas paperone, Gold, dsb) dengan gramasi 70gr, 80gr, 100gr.
• Art/Matt Paper
Bahan kertas untuk brosur dengan permukaan yang licin (art) atau semi doff (matt). Selain licin, produk cetak yang dihasilkan juga berkualitas bagus karena raster kertas halus. Gramasi yang umum digunakan 100g, 120gr, 150gr.
• Art Karton
Bahan kertas ini sama seperti art paper, tetapi gramasi lebih tebal. Banyak digunakan untuk produk cetak, seperti: kartu nama, katalog, co-profile, brosur, dan produk cetak lain yang membutuhkan kertas agak tebal. Umumnya setelah dicetak bahan ini dilaminasi (optional), supaya hasilnya lebih memuaskan. Gramasi yang umum digunakan 190g, 210gr, 230gr, 260gr, 310gr, 360gr.
• Duplex (Coated)
Bahan duplex mudah dibedakan dari bahan lain, yakni sisi depan berwarna putih dan sisi belakang abu-abu. Jadi, yang dicetak hanya satu sisi. Bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan box karena harganya yang relatif murah dibandingkan bahan lainnya. Gramasi yang umum digunakan 250gr, 270gr, 310gr, 350gr, 400gr.

• CWb/Duplex Putih
Bahan sama seperti duplex, hanya bagian dalam berwarna putih sehingga kelihatan lebih bersih. Banyak digunakan untuk box makanan. Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr.
• Ivory
Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton. Kedua sisinya putih, tetapi tidak seputih art karton. Yang membedakan, art karton kedua sisinya licin sementara ivory hanya satu sisi yang licin. Hampir sama dengan cwb, hanya cwb lebih halus. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box cosmetic karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr, 250gr, 270gr, 300gr, 350gr.
• Samson Kraft
Berwarna coklat muda, merupakan bahan hasil daur ulang, dan permukaannya kasar.
Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena memberi kesan klasik, bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan paperbag dan handtag (khususnya untuk distro jeans). Karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna saja. Gramasi yang umum digunakan 150gr, 220gr (karton).
• Bw/BC/Linen Jepang/Concord
Kertas ini bertekstur, biasanya digunakan untuk kop surat/sertifikat. Terdapat dalam berbagai warna. Gramasi yang tersedia umumnya hanya 1 macam, misalnya 220gr-250gr.
• Jasmine
Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan pernikahan. Kertasnya agak gliter-gliter dan tersedia berbagai pilihan warna. Gramasinya umumnya cuma 2 ukuran tipis dan tebal.
• Corugated (Gelombang)
Sesuai namanya, corugated merupakan karton yang bagian dalamnya bergelombang antara lain digunakan sebagai box mi instan. Jika dicetak, box ini umumnya ditempel lagi dengan menggunakan dupl ex, kraft atau hvs. Jadi, jika hendak dicetak fullcolor, pencetakan dilakukan pada bahan lain kemudian ditempel. Ketebalan bahan ini dikategorikan menjadi B flute (gelombang besar) dan E flute (gelombang kecil).

Untuk ukuran kertasnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ukuran plano dan ukuran jadi. Ukuran Plano adalah ukuran kertas yang belum dipotong atau lebih dikenal dengan sebutan bahan kertas, sedangkan ukuran jadi merupakan ukuran kertas yang sudah dipotong dan siap untuk dijual.
1. Ukuran Plano
Ukuran plano ini berbeda-beda antara satu jenis dengan yang lainnya. Ukuran Plano standar yang terkecil dimulai dari:
• Ukuran 61 x 86 cm, ukuran ini biasanya ada pada jenis kertas BC (brief card) dengan gramatur 150 – 160gr.
• Ukuran 65 x 100cm, ukuran ini biasanya ada pada jenis kertas HVS, NCR, Art Karton (Jenis kertas untuk majalah/brosur, leaflat, dll)
• Ukuran 65 X 91cm, ukuran ini biasanya ada pada jenis kertas HVS dan Art Karton.
• Ukuran 79 x 109cm, hampir semua jenis kertas mempunyai ukuran ini, mulai dari HVS, Art Karton, Fancy, dll. Gramaturnya mulai dari 60gr – 400gr.
• Ukuran 90 x 120cm, jenis ukuran ini biasanya jarang ditemui, hanya ada pada beberapa jenis kertas saja. Diantaranya yaitu kertas samson (kertas kopi warna coklat) biasa untuk cover buku-buku form serta untuk bungkus.
Berikut ini adalah ukuran kertas plano yang beredar luas.
– HVS : 65 x 100cm dan 79 x 109cm
– Art Paper : 65 x 100cm dan 79 x 109cm
– Doorslag : 44 x 69cm
– Kertas Gambar : 61 x 86cm
– Kertas Kraft : 65 x 100cm
– Samson Kraft : 90 x 120cm dan 79 x 109cm
– Karton BC : 61 x 86cm
– Art Karton : 65 x 100cm dan 79 x 109cm
– Karton Bufallo : 79 x 109cm
– Linen Karton : 79 x 109cm
– Duplex Karton : 79 x 109cm
– Board Lokal : 63,5 x 79 cm dan 64 x 74 cm
– Board Import : 70 x 100 cm dan 75 x 100 cm
– Board No.18, Tebal = 4,3 mm, isi per pak = 18 Plano
– Board No.20, Tebal = 3,8 mm, isi per pak = 20 Plano
– Board No.30, Tebal = 2,5 mm, isi per pak = 30 Plano
– Board No.40, Tebal = 2,0 mm, isi per pak = 40 Plano
– Board No.50, Tebal = 0,7 mm, isi per pak = 50 Plano
– Board No.60, Tebal = 0,4 mm, isi per pak = 60 plano
– LINEN : 1 rol = 1,2 x 16,5 meter
2. Ukuran Kertas Jadi
Ukuran kertas ini merupakan kertas yang sudah selesai dipotong, ukuran kertas ini dipakai secara umum.
Berikut adalah standar ukuran jadi kertas yang umum beredar di pasaran.
Berdasarkan Satuan Internasional
Pada ukuran ini, dimulai dari angka ’0′, dan angka selanjutnya berarti setengah dari ukuran angka diatasnya.
a. Ukuran A
– A0 = 841 x 1189 mm atau 84,1 x 118,9 cm
– A1 = 549 x 841 mm atau 54,9 x 84,1 cm
– A2 = 420 x 594 mm atau 42 x 59,4 cm
– A3 = 297 x 420 mm atau 29,7 x 42.0 cm
– A4 = 210 x 297 mm atau 21 x 29,7 cm
– A5 = 148 x 210 mm atau 14,8 x 21 cm
b. Ukuran B —> B0 = 1000 x 1414 mm, dst.
c. Ukuran C —> C0 = 917 x 1297 mm, dst
d. Ukuran D —> D0 = 771 x 1090 mm, dst
Berdasarkan Standar 16″ (PxL)
a. Ukuran Post : 44×56 cm
b. Ukuran Royal : 50×65 cm
c. Ukuran Letter : 21,5 x 27,9 cm
d. Ukuran Folio : 21,5 x 33 cm (F4)
Ukuran Double Folio :33 x 43 cm
Semoga bermanfaat!!!

Standart Ukuran Plano dan Cara menhitungnya 
Dalam dunia percetakan dan Digital Printing pasti Anda tidak asing lagi dengan kata “Plano”.
Ukuran Plano adalah ukuran kertas yang belum dipotong. Sedangkan ukuran kertas jadi adalah ukuran kertas yang sudah selesai dipotong, disesuaikan dengan kebutuhan cetakan.
Ukuran plano berbeda antara satu jenis dengan yang lainnya. Dan berikut adalah standart Ukuran Plano yang tersedia dipasaran.
  1. Ukuran 61 x 86cm : Jenis kertas yang menggunakan ukuran plano ini adalah kertas BC (Brief Card) dengan gramatur 150 – 160 gsm.
  2. Ukuran 65 x 100 cm : Jenis kertas yang menggunakan ukuran plano ini adalah kertas HVS, NCR, Art Paper (AP) dan kertas untuk majalah / brosur, leaflat biasanya menggunakan ukuran standart ini.
  3. Ukuran 65 X 91 cm, Jenis kertas yang menggunakan ukuran plano ini adalah kertas HVS dan Art Paper.
  4. Ukuran 79 x 109 cm, hampir semua jenis kertas tersedia untuk ukuran ini, mulai dari HVS, Art Paper, Fancy, dll. Gramaturnya mulai dari 60gr – 400gr.
  5. Ukuran 90 x 120 cm, Ukuran plano ini hanya ada pada beberapa jenis kertas saja. Diantaranya yaitu kertas Samson Craft, Kising (kertas kopi warna coklat) biasa untuk cover buku-buku Nota dan sejenisnya, serta untuk bungkus.
Dan berikut adalah standar ukuran plano berdasarkan masing-masing jenis kertasnya yang biasanya banyak dijual di pasaran :
KERTAS
HVS : 65 x 100 cm dan 79 x 109 cm
Art Paper : 65 x 100 cm dan 79 x 109 cm
Doorslag : 44 x 69 cm
Kertas Gambar : 61 x 86 cm
Kertas Kraft : 65 x 100 cm
Samson Kraft : 90 x 120 cm dan 79 x 109 cm
KARTON
Karton BC : 61 x 86 cm
Art Karton : 65 x 100 cm dan 79 x 109 cm
Karton Bufallo : 79 x 109 cm
Linen Karton : 79 x 109 cm
Duplex Karton : 79 x 109 cm
Hammer, Hawai, Concorde, Orien, Peacock, Jasmine : 79 x 109 cm (jenis ini biasanya dipakai untuk kertas undangan)
BOARD
Board adalah Karton tebal, yang warnanya coklat/kuning, biasanya digunakan untuk cover hardcover pada buku
Board Lokal : 63,5 x 79 cm dan 64 x 74 cm
Board Import : 70 x 100 cm dan 75 x 100 cm
Kertas karton tebal (Board), satuan yang dipakai adalah:
Board No.18, Tebal = 4,3 mm, isi per pak = 18 Plano
Board No.20, Tebal = 3,8 mm, isi per pak = 20 Plano
Board No.30, Tebal = 2,5 mm, isi per pak = 30 Plano
Board No.40, Tebal = 2,0 mm, isi per pak = 40 Plano
Board No.50, Tebal = 0,7 mm, isi per pak = 50 Plano
Board No.60, Tebal = 0,4 mm, isi per pak = 60 plano
LINEN : 1 rol = 1,2 x 16,5 meter
Standar ukuran jadi kertas yang umum dipasaran adalah:
1. Berdasarkan Satuan Internasional. pada ukuran ini, dimulai dari angka “0”, dan angka selanjutnya berarti setengah dari ukuran angka diatasnya.
Ukuran A
A0 = 841 x 1189 mm
A1 = 594 x 841 mm
A2 = 420 x 594 mm
A3 = 297 x 420 mm
A4 = 210 x 297 mm
A5 = 148 x 210 mm
Ukuran B —> B0 = 1000 x 1414 mm, dst.
Ukuran C —> C0 = 917 x 1297 mm, dst
Ukuran D —> D0 = 771 x 1090 mm, dst
2. Berdasarkan Standar 16″ (PxL)
Ukuran Post : 44×56 cm
Ukuran Royal : 50×65 cm
Ukuran Letter : 21,5 x 27,9 cm
Ukuran Folio : 21,5 x 33 cm
Ukuran Double Folio :33 x 43 cm
Dalam prakteknya, akan memerlukan ketelitian dan kecermatan pada saat memotong kertas plano ke ukuran jadi, karena hal itu akan mempengaruhi harga dari produk. Selain itu, perhitungan memotong kertas ke ukuran jadi disesuaikan dengan mesin cetak yang akan digunakan. berikut  contoh pemilihan untuk ukuran jadi kertas berdasarkan aplikasi/penggunaan produk akhir.
Bagaimana cara menghitung kebutuhan kertas ?
Agar lebih mudah, berikut contoh soal tanya jawab;
Pertanyaan
Abdul ingin membuat buku ukuran A5 (14,8×21 cm) Dengan jumlah halaman 200 Halaman, Karena Abdul ingin membuat buku dalam jumlah terbatas hanya 100 Ekssaja, Abdul memilih sistem cetak menggunkan Print On Demand (cetak sesuai kebutuhan). Dimana Print On Demand menggunakan mesin dengan ukuran standart adalah A3+ (32,5×48,8 cm). Lalu berapa jumlah kertas yang dibutuhkan Abdul untuk membuat 100 buku A5 dengan 200 Hal?
Jawaban
Ukuran Plano  : 65×100 cm
Ukuran Mesin : 32,5×48,8 cm
Ukuran Jadi    : A5 (14,8 x 21 cm)
Jumlah Hal     : 200
Oplah            : 100 Eks
Cara perhitungannya sebagai berikut, Kita mulai dengan menghitung kebutuhan kertas, dengan membagi kertas plano dengan ukuran mesin yang akan digunakan.
Langkah 1
Opsi 1
Bagi Silang antara ukuran plano dengan ukuran jadi kertas.
cara menghitung potongan silangOpsi 2
Bagi Lurus antara ukuran plano dengan ukuran kertas jadi.
cara menghitung potongan kertas lurusDari Dua perhitungan diatas dapat diperoleh kesimpulan adalah dengan menggunakan opsi hitung 2. Yaitu 1 plano ukuran 65 x 100 cm bisa menjadi 4 lembar kertas ukuran A3+ (32,5 x48,8 cm)
Note: Ingat bagi dulu kertas plano ke ukuran mesin, baru dibagi ke ukuran jadi sesuai permintaan. Karena proses pemotongan kedua ke ukuran jadi adalah setelah proses cetak.
Langkah 2
Bagi kertas ukuran A3+ (32,5 x 48,8 cm) Dengan ukuran jadi cetakan. Sesuai dengan permasalahan soal, maka kita akan membaginya menjadi ukuran 14,8×21 cm (ukuran jadi)
Opsi 1
menghitung kertas A5Opsi 2
menghitung cetak buku3Dan Hasil didapat. Jadi total kita akan mendapatkan Opsi 2+Opsi 2 (4×4)= 16 Kertasukuran 14,8 x 21 cm untuk 1 Kertas Plano.
Langkah berikutnya, bagi 200 (jumlah halaman) : 16 = 12,5 Plano (Jadi kebutuhan kertas untuk 1 buku dengan ukuran 14,8 x 21 cm adalah 13 Plano. selalu bulatkan keatas karena kertas tidak bisa separoh)
Jadi 1 buku ukuran A5 dengan 200 Hal membutuhkan = 13 Kertas Plano
Jika dikalikan dengan jumlah pesanan 100 Eks, maka kertas yang dibutuhkan adalah 13×100 = 1300 Plano
Jangan lupa untuk selalu menambahkan insheet 3% (tambahan kertas untuk antisipasi salah cetakan), sehingga kebutuhan kertas menjadi 1339 Lembar Plano atau Anda harus membeli 3 RIM plano.

Thursday, June 11, 2015


Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm, inchi, pixel

11 Juni 2015 

Ukuran Foto dalam cm – Bagi anda yang sering mencetak foto tentu anda sudah sangat familier dengan menyebutkan ukuran R untuk melakukan pencetakan foto. Untuks sekedar diketahui bahwa seri R tersebut adalah seri yang telah ditetapkan oleh standar internasional ISO untuk melambangkan ukuran foto atau ukuran yang berhubungan dengan cetak foto. Namun banyak sekali orang yang belum mengetahui ukuran tepatnya untuk jenis ukuran R ini, karena memang jarang sekali digunakan kecuali hanya untuk ukuran kertas foto.

Ukuran Foto 4R, 3R, 10R dalam CM

Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm

Nah untuk komkonversi dari ukuran foto R dalam cm maka menjadi sebagai berikut :
  • 2R –> 6  cm x  9 cm
  • 3R –> 8,9   cm x   12,7 cm
  • 4R –> 10.2   cm x   15.2 cm
  • 5R –> 12.7  cm  x   17.8 cm
  • 6R –> 15.2   cm x   20.3 cm
  • 8R –> 20.3  cm  x   25.4 cm
  • 8R (+) –> 20.3  cm  x    30.5 cm
  • 10R –> 25.4  cm  x   30.5 cm
  • 10R (+) –> 25.4 cm  x   38.1 cm
  • 12R –> 30,48  cm  x   39,37 cm
  • 16R –> 40,64  cm  x   50,8 cm
  • 20R –> 50,8  cm  x   60,96 cm
  • 24R –> 60,96  cm x 80 cm
  • 30R –> 75  cm  x  100 cm
Karena konversi dari ukuran foto dalam inchi menjadi ukuran foto dalam cm tidak bisa sangat mendetail, maka sangat disarankan Anda menggunakan ukuran foto dalam inchi.  Untuk ukuran dalam inchi adalah sebagai berikut:

Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam inchi

  • 3R = 3,5 inchi  x  5 inchi
  • 4R =  4 inchi  x  6 inchi
  • 5R = 5 inchi  x  7 inchi
  • 8R =  8 inchi  x  10 inchi
  • 10R = 10 inchi  x  12 inchi
  • 12R = 12 inchi  x  15,5 inchi
  • 16R = 16 inchi  x  20 inchi
  • 20R = 20 inchi  x  24 inchi
  • 24R = 24 inchi  x  31,5 inchi
  • 30R = 30 inchi  x  40 inchi
Karena pembuatan ukuran tersebut untuk dilakukannya pencetakan maka sebaiknya resolusi yang digunakan adalah sesuai dengan standar cetak foto yaitu 300 dpi.   Namun jika kamera yang digunakan menggunakan ukuran yang lebih kecil dari standar cetak foto maka sebaiknya ukuran cetak pun harus disesuaikan agar nantinya bisa menghasilkan cetakan yang maksimal.

UKURAN MAKSIMAL KERTAS FOTO UNTUK KAMERA

  • Kamera 0.1 mega pixel ( 352 × 228 ), maksimal ukuran cetak foto = 2×3 cm
  • Kamera 0.3 mega pixel ( 640 × 480 ),  maksimal ukuran cetak  foto = 4×6 cm
  • Kamera 1.0, 1.2, 1.3 mega pixel, maksimal ukuran cetak foto  = 2R
  • 3R = 1051 pixel × 1500 pixel
  • 4R = 1205 pixel × 1795 pixel
  • 5R = 1500 pixel × 2102 pixel
  • 6R = 1795 pixel × 2551 pixel
  • 8R = 2398 pixel × 3000 pixel
  • 8R Plus = 2398 pixel × 3602 pixel
  • 10R =  3000 pixel × 3602 pixel
  • 10R Plus =  3000 pixel x 4500 pixel 
Semoga Bermanfaatttt !!!!!

Friday, June 5, 2015


                                    Peralatan anak DKV

                               By || Ahmad Sururi

Diantaranya adalahhhhhh simak dibawah ini !!!

Pensil dan Kawan-kawan

Catat ya, WAJIB PUNYA PENSIL. Ya iya lah, memangnya mau sketsa pakai apa kalau tidak pakai pensil? Nah, pensil wajib biasanya adalah pensil 2B, selebihnya bebas sesuai selera (tapi tetap harus punya lebih, lho). Mau punya dari H sampai 8B pun tidak masalah. Tapi menurut Anni3, kecuali kamu memang suka menggambar pakai pensil dengan shading yang ‘wah’, lebih baik tidak perlu tiap tingkat punya karena akan memberatkan tempat pensil. Kalau Anni3 sih cukup satu pensil 2B mekanik untuk sketsa, satu pensil 2B biasa untuk lineart, dan pensil 4B dan 6B untuk shading (8B itu menurut Anni3 terlalu lunak). Dan catat juga ya, nggak dosa kok pakai pensil mekanik buat lineart (tapi jangan ketang kalau buat karya). :,D
Penghapus juga WAJIB PUNYA. Boxy adalah merk penghapus mainstream yang Anni3 tahu paling ajib (dan mahal, yang kecilnya saja Rp 6000an). Tapi pengalaman Anni3 sih penghapus Boxy tidak tahan lama. Bukan karena habis (percayalah, di DKV kamu akan lebih banyak menghabiskan kertas daripada penghapus), tapi karena sering hilang di kelas. Jadi, sekarang Anni3 memakai penghapus hitam Kenko yang Rp 1000an saja untuk amannya (dan agar uangnya ‘aman’ juga).
Penggaris dibutuhkan. Kamu setidaknya membutuhkan satu penggaris besi panjang untuk membantu memotong kertas dan satu penggaris yang presisi untuk mengukur dan menggaris (standarnya sih merk Rotring). Penggaris-penggaris ini akan sangat terlihat kegunaannya di awal-awal kuliah DKV dimana terdapat mata kuliah Nirmana dan Gambar Konstruktif (kalau di Gambar Bentuk sih justru haram pakai penggaris) dan akan menurun penggunaannya seiring naiknya tingkat.
Pensil warna dibutuhkan di saat-saat tertentu (biasanya saat ada mata kuliah Ilustrasi). Dosen biasanya akan menyarankan pensil warna dengan jumlah warna yang melimpah karena tidak seperti cat air, warna-warna dari pensil warna sulit dicampur. Tapi sebenarnya kembali lagi ke kocek tiap mahasiswa. Kalau Anni3 sih hanya mampu beli Faber Castell classic 24 warna. Oh ya, jangan yang watercolor, ya. Karena hasil warnanya agak berongga di atas kertas (lagipula kamu kan bakal berhadapan dengan cat air sungguhan).
Drawing pen juga dibutuhkan. Biasanya untuk lineart meski ada juga yang menggunakannya untuk blocking sebagai pengganti tinta cina. Kamu setidaknya harus punya satu.
Cutter wajib punya. Memangnya kamu mau memotong kertas pakai apa? Asal tahu saja, gunting itu tidak terlalu terpercaya untuk memotong kertas dengan lurus. Untuk penggunaan sehari-harinya mahasiswa DKV, cutter kecil yang berlabel “for small office” pun sudah cukup, meski tidak ada yang melarang kamu untuk membeli yang besar. Oh ya, jangan lupa juga beli isi ulangnya. Banyaknya kertas yang harus kamu potong dengan rapi membuat isi cutter cepat habis.
Rautan pensil boleh kamu miliki seandainya kamu tidak terlalu suka meraut pensil dengan pisau. FYI, rautan untuk pensil tulis, pensil gambar, dan pensil warna memiliki sudut pisau yang berbeda. Sudut pisau untuk pensil gambar bersudut runcing hingga hasil rautannya mirip hasil rautan pensil mekanik, sedangnya untuk pensil warna bersudut lebih besar. jadi cek dulu ya sebelum membeli.

Cat dan Kawan-kawan

Biasanya, cat yang sering digunakan adalah cat air, cat poster, dan tinta cina hitam. Tapi biasanya tiap perguruan tinggi punya standarnya masing-masing, jadi sebaiknya cari info dulu sebelum membeli.
Cat air memiliki nasib yang sama seperti pensil warna, dibutuhkan di saat-saat tertentu. Yang membedakannya adalah, cat air biasanya hanya digunakan untuk karya sementara pensil warna acap kali digunakan untuk sketsa dan asistensi (meski kadang digunakan dalam karya juga). Karakternya transparan, dan karena warnanya mudah dicampur, cat air merk Titi 12 warna sudah cukup bagi Anni3 (tapi katanya standarnya tuh merk Pantel, yang ada di atas Titi).
Cat poster memiliki karakter warna solid. tidak bisa menghasilkan gradasi halus layaknya cat air tapi tetap bisa dicampur-campur untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Di tempat kuliah Anni3, cat poster yang boleh digunakan hanya yang berwarna hitam, putih, carmine (merah cabai), cobalt blue (biru tua), dan kuning dengan merk Sakura. Katanya, pembatasan ini dilakukan untuk melatih sense mahasiswa terhadap warna karena mahasiswa dituntut untuk bereksperimen untuk mendapatkan warna yang dibutuhkan.
Tinta cina hitam (kadang disebut tinta bak) punya karakter solid jika tanpa air dan transparan jika ditambah air. Setahu Anni3, ini cat paling murah karena cuma Rp 3000an/bak. Tinta cina bisa diganti dengan drawing pen jika fungsinya untuk blocking karena tinta cina di tangan sebagian orang itu berantakan (tapi drawing pen kan mahal).
Kuas wajib punya kalau kamu pakai cat. Jenisnya ada yang membulat, pipih, dan sebagainya. Kamu setidaknya harus punya kuas yang kecil dan sedang, minimal merk Lyra. Tapi katanya Windsor itu paling enak dipakai (soalnya belum pernah pakai juga, mahal!). Oh ya, pokoknya apapun merk kuas kamu, jangan lupa bersihkan dengan air, keringkan, dan simpan dengan rapi setelah dipakai agar tidak mudah rusak dan tercemar (apalagi setelah memakai tinta cina). Eh serius! Kuas tercemar adalah hal yang menyebalkan, apalagi saat kamu sudah menemukan warna yang bagus dan tiba-tiba kuas terkutuk tercemar itu merusaknya.
Palet juga wajib punya kalau kamu pakai cat. Anni3 sih punya dua palet. Satu yang biasa Rp 5000an dan satu lagi adalah cetakan es batu kotak yang difungsikan sebagai palet. _(:3

Kertas

Kuliah DKV akan menyadarkanmu bahwa kertas itu tidak hanya HVS dan Polio bergaris. Ada kertas aquarel, duplek, padalarang, karton, linen, dan lain-lain. Kebutuhan kertas tiap mahasiswa berbeda-beda, tergantung dimana kamu kuliah dan berapa kali kamu mengulang karya (di DKV, tidak jarang kamu akan mengulang karya karena suatu hal. Kurang rapi lah, kotor lah, kena air lah, atau memang disuruh dosen untung mengulang). Tapi setidaknya kamu harus selalu sedia kertas HVS A4 untuk kebutuhan sketsa, asistensi, dan lain-lain. HVS A4 bisa saja digantikan oleh sketchbook. Tapi kalau sekedar untuk corat-coret sih sketchbook terlalu mahal.

Komputer

Komputer di sini bisa berarti yang berjenis desktop maupun laptop. Mau Mac atau Windows atau Linux sekalipun tidak masalah (Eh, masalah sih Linux mah. Tahu sendiri, kan, Indonesia bagaimana?). Semester awal mungkin kamu tidak akan terlalu butuh, tapi makin ke sini kamu pasti akan semakin butuh. Kalau kamu akan fokus ke audio visual dan animasi, lebih baik beli yang berjenis desktop untuk performa yang lebih baik. Tapi kalau Anni3 sih lebih suka laptop, karena selain Anni3 tidak terlalu butuh performa ‘wah’, laptop juga lebih mudah dibawa-bawa (jadi bisa ngerjain tugas di kampus atau di kosan teman).
Bukannya bermaksud mewajibkan, tapi selamat menderita saja bagi yang tidak punya (pengalaman pribadi). TvT

Printer dan Scanner

Kalau dari awal kamu sudah punya, kamu harus bawa dan biarkan teman-temanmu pinjam. Tapi kalau tidak punya, tidak usah memaksa untuk punya. Cari saja teman yang bisa dipinjami. Kenapa? Karena kamu tidak akan sering mencetak tugas di printer. Dosen biasanya akan menyuruh kamu untuk mencetak foto di studio foto dan karya digital di percetakan (karena biasanya tugas dicetak di kertas A3), jadi tidak akan terlalu berguna juga jika kamu punya printer. Paling-paling hanya untuk mencetak makalah, dimana tugas makalah tidak terlalu banyak di jurusan DKV. Scanner pun tidak terlalu butuh kecuali kamu memang suka menggambar di kertas kemudian menyimpannya di komputer.

Kamera DSLR

Kamera yang sedang hips akhir-akhir ini adalah salah satu kebutuhan utama dalam mata kuliah fotografi. Tapi bukan berarti kamu harus beli. Kalau sejak awal kamu sudah minat menjadi fotografer dan punya uang, maka kamera DSLR menjadi wajib bagi kamu. Kalau bisa sih beli yang level pro sekalian, hitung-hitung investasi. Kalau kamu tidak terlalu minat tapi punya uang, bolehlah kamu beli yang level pemula (di rentang Rp 4 jutaan sudah ada, kok). Sedangkan untuk kamu yang tidak terlalu minat dan tidak punya uang, keluarkan jurus pinjam kamera ke teman! :D
Oh ya, merk kamera DSLR paling populer itu Nikon dan Canon. Ada yang bilang Nikon lebih bagus untuk outdoor sedangkan Canon lebih bagus untuk indoor. Tapi sesuaikan juga dengan lingkungan sekitarmu, lebih banyak yang punya Canon atau Nikon? Ini akan memudahkanmu untuk mengeluarkan jurus pinjam lensa saat dibutuhkan. Sebenarnya masih ada merk lain seperti Sony, tapi tidak terlalu populer sehingga akan menyusahkan saat kamu ingin mengganti lensa.

Kamera Video

Kecuali kamu memang berkonsentrasi di bidang perfilman, lebih baik tidak usah. Bahkan kamera DSLR pemula terkini sudah bisa merekam video dengan kualitas High Definition.

Tablet Grafis

Sejujurnya, lebih mudah mendesain sesuatu di komputer dengan tablet grafis daripada dengan tetikus alias mouse. Bagi ilustrator dan animator digital pasti sudah kenal dengan alat yang satu ini. Dengan tablet grafis, kamu bisa lebih mudah menggambar di komputer karena ada pensil khusus yang menggantikan fungsi tetikus. Sangat disarankan untuk kamu yang bercita-cita menjadi ilustrator, animator, atau setidaknya untuk kamu yang tahu bagaimana cara memanfaatkannya. Karena serius, percuma saja kamu punya kalau kamu tidak tahu cara memakainya. Merk yang paling direkomendasikan artist sedunia adalah Wacom. Untuk pemula ada Wacom Bamboo (yang termurah sekitar Rp 900 ribuan) dan ada pula Wacom Intuos dan Cintiq untuk kamu yang ingin pro (berkisar antara Rp 2 jutaan sampai puluhan juta).
***
Jadi kesimpulannya, memang ada yang wajib kamu miliki, tapi ada juga yang ternyata bisa kamu siasati sehingga kamu tidak harus merongoh kocek lebih dalam lagi. Saran Anni3, bijaklah dalam membeli. Kalau kamu punya uang, kamu bisa beli semua yang ada di daftar ini, tapi seandainya uangmu tidak terlalu banyak (dan biasanya begitu), setidaknya kamu harus punya peralatan yang memang dibutuhkan dalam membuat karya. Anni3 baru membeli pensil warna di semester dua karena salah satu mata kuliah ilustrasi membutuhkan karya yang dibuat dengan pensil warna. Sebelumnya, Anni3 lebih banyak meminjam karena saat itu pensil warna hanya digunakan untuk sketsa dan asistensi saja.
Yang paling penting adalahhhhhhh otakmu kawannnnn !!!!


                                    Peralatan anak DKV

                               By || Ahmad Sururi

Diantaranya adalahhhhhh simak dibawah ini !!!

Pensil dan Kawan-kawan

Catat ya, WAJIB PUNYA PENSIL. Ya iya lah, memangnya mau sketsa pakai apa kalau tidak pakai pensil? Nah, pensil wajib biasanya adalah pensil 2B, selebihnya bebas sesuai selera (tapi tetap harus punya lebih, lho). Mau punya dari H sampai 8B pun tidak masalah. Tapi menurut Anni3, kecuali kamu memang suka menggambar pakai pensil dengan shading yang ‘wah’, lebih baik tidak perlu tiap tingkat punya karena akan memberatkan tempat pensil. Kalau Anni3 sih cukup satu pensil 2B mekanik untuk sketsa, satu pensil 2B biasa untuk lineart, dan pensil 4B dan 6B untuk shading (8B itu menurut Anni3 terlalu lunak). Dan catat juga ya, nggak dosa kok pakai pensil mekanik buat lineart (tapi jangan ketang kalau buat karya). :,D
Penghapus juga WAJIB PUNYA. Boxy adalah merk penghapus mainstream yang Anni3 tahu paling ajib (dan mahal, yang kecilnya saja Rp 6000an). Tapi pengalaman Anni3 sih penghapus Boxy tidak tahan lama. Bukan karena habis (percayalah, di DKV kamu akan lebih banyak menghabiskan kertas daripada penghapus), tapi karena sering hilang di kelas. Jadi, sekarang Anni3 memakai penghapus hitam Kenko yang Rp 1000an saja untuk amannya (dan agar uangnya ‘aman’ juga).
Penggaris dibutuhkan. Kamu setidaknya membutuhkan satu penggaris besi panjang untuk membantu memotong kertas dan satu penggaris yang presisi untuk mengukur dan menggaris (standarnya sih merk Rotring). Penggaris-penggaris ini akan sangat terlihat kegunaannya di awal-awal kuliah DKV dimana terdapat mata kuliah Nirmana dan Gambar Konstruktif (kalau di Gambar Bentuk sih justru haram pakai penggaris) dan akan menurun penggunaannya seiring naiknya tingkat.
Pensil warna dibutuhkan di saat-saat tertentu (biasanya saat ada mata kuliah Ilustrasi). Dosen biasanya akan menyarankan pensil warna dengan jumlah warna yang melimpah karena tidak seperti cat air, warna-warna dari pensil warna sulit dicampur. Tapi sebenarnya kembali lagi ke kocek tiap mahasiswa. Kalau Anni3 sih hanya mampu beli Faber Castell classic 24 warna. Oh ya, jangan yang watercolor, ya. Karena hasil warnanya agak berongga di atas kertas (lagipula kamu kan bakal berhadapan dengan cat air sungguhan).
Drawing pen juga dibutuhkan. Biasanya untuk lineart meski ada juga yang menggunakannya untuk blocking sebagai pengganti tinta cina. Kamu setidaknya harus punya satu.
Cutter wajib punya. Memangnya kamu mau memotong kertas pakai apa? Asal tahu saja, gunting itu tidak terlalu terpercaya untuk memotong kertas dengan lurus. Untuk penggunaan sehari-harinya mahasiswa DKV, cutter kecil yang berlabel “for small office” pun sudah cukup, meski tidak ada yang melarang kamu untuk membeli yang besar. Oh ya, jangan lupa juga beli isi ulangnya. Banyaknya kertas yang harus kamu potong dengan rapi membuat isi cutter cepat habis.
Rautan pensil boleh kamu miliki seandainya kamu tidak terlalu suka meraut pensil dengan pisau. FYI, rautan untuk pensil tulis, pensil gambar, dan pensil warna memiliki sudut pisau yang berbeda. Sudut pisau untuk pensil gambar bersudut runcing hingga hasil rautannya mirip hasil rautan pensil mekanik, sedangnya untuk pensil warna bersudut lebih besar. jadi cek dulu ya sebelum membeli.

Cat dan Kawan-kawan

Biasanya, cat yang sering digunakan adalah cat air, cat poster, dan tinta cina hitam. Tapi biasanya tiap perguruan tinggi punya standarnya masing-masing, jadi sebaiknya cari info dulu sebelum membeli.
Cat air memiliki nasib yang sama seperti pensil warna, dibutuhkan di saat-saat tertentu. Yang membedakannya adalah, cat air biasanya hanya digunakan untuk karya sementara pensil warna acap kali digunakan untuk sketsa dan asistensi (meski kadang digunakan dalam karya juga). Karakternya transparan, dan karena warnanya mudah dicampur, cat air merk Titi 12 warna sudah cukup bagi Anni3 (tapi katanya standarnya tuh merk Pantel, yang ada di atas Titi).
Cat poster memiliki karakter warna solid. tidak bisa menghasilkan gradasi halus layaknya cat air tapi tetap bisa dicampur-campur untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Di tempat kuliah Anni3, cat poster yang boleh digunakan hanya yang berwarna hitam, putih, carmine (merah cabai), cobalt blue (biru tua), dan kuning dengan merk Sakura. Katanya, pembatasan ini dilakukan untuk melatih sense mahasiswa terhadap warna karena mahasiswa dituntut untuk bereksperimen untuk mendapatkan warna yang dibutuhkan.
Tinta cina hitam (kadang disebut tinta bak) punya karakter solid jika tanpa air dan transparan jika ditambah air. Setahu Anni3, ini cat paling murah karena cuma Rp 3000an/bak. Tinta cina bisa diganti dengan drawing pen jika fungsinya untuk blocking karena tinta cina di tangan sebagian orang itu berantakan (tapi drawing pen kan mahal).
Kuas wajib punya kalau kamu pakai cat. Jenisnya ada yang membulat, pipih, dan sebagainya. Kamu setidaknya harus punya kuas yang kecil dan sedang, minimal merk Lyra. Tapi katanya Windsor itu paling enak dipakai (soalnya belum pernah pakai juga, mahal!). Oh ya, pokoknya apapun merk kuas kamu, jangan lupa bersihkan dengan air, keringkan, dan simpan dengan rapi setelah dipakai agar tidak mudah rusak dan tercemar (apalagi setelah memakai tinta cina). Eh serius! Kuas tercemar adalah hal yang menyebalkan, apalagi saat kamu sudah menemukan warna yang bagus dan tiba-tiba kuas terkutuk tercemar itu merusaknya.
Palet juga wajib punya kalau kamu pakai cat. Anni3 sih punya dua palet. Satu yang biasa Rp 5000an dan satu lagi adalah cetakan es batu kotak yang difungsikan sebagai palet. _(:3

Kertas

Kuliah DKV akan menyadarkanmu bahwa kertas itu tidak hanya HVS dan Polio bergaris. Ada kertas aquarel, duplek, padalarang, karton, linen, dan lain-lain. Kebutuhan kertas tiap mahasiswa berbeda-beda, tergantung dimana kamu kuliah dan berapa kali kamu mengulang karya (di DKV, tidak jarang kamu akan mengulang karya karena suatu hal. Kurang rapi lah, kotor lah, kena air lah, atau memang disuruh dosen untung mengulang). Tapi setidaknya kamu harus selalu sedia kertas HVS A4 untuk kebutuhan sketsa, asistensi, dan lain-lain. HVS A4 bisa saja digantikan oleh sketchbook. Tapi kalau sekedar untuk corat-coret sih sketchbook terlalu mahal.

Komputer

Komputer di sini bisa berarti yang berjenis desktop maupun laptop. Mau Mac atau Windows atau Linux sekalipun tidak masalah (Eh, masalah sih Linux mah. Tahu sendiri, kan, Indonesia bagaimana?). Semester awal mungkin kamu tidak akan terlalu butuh, tapi makin ke sini kamu pasti akan semakin butuh. Kalau kamu akan fokus ke audio visual dan animasi, lebih baik beli yang berjenis desktop untuk performa yang lebih baik. Tapi kalau Anni3 sih lebih suka laptop, karena selain Anni3 tidak terlalu butuh performa ‘wah’, laptop juga lebih mudah dibawa-bawa (jadi bisa ngerjain tugas di kampus atau di kosan teman).
Bukannya bermaksud mewajibkan, tapi selamat menderita saja bagi yang tidak punya (pengalaman pribadi). TvT

Printer dan Scanner

Kalau dari awal kamu sudah punya, kamu harus bawa dan biarkan teman-temanmu pinjam. Tapi kalau tidak punya, tidak usah memaksa untuk punya. Cari saja teman yang bisa dipinjami. Kenapa? Karena kamu tidak akan sering mencetak tugas di printer. Dosen biasanya akan menyuruh kamu untuk mencetak foto di studio foto dan karya digital di percetakan (karena biasanya tugas dicetak di kertas A3), jadi tidak akan terlalu berguna juga jika kamu punya printer. Paling-paling hanya untuk mencetak makalah, dimana tugas makalah tidak terlalu banyak di jurusan DKV. Scanner pun tidak terlalu butuh kecuali kamu memang suka menggambar di kertas kemudian menyimpannya di komputer.

Kamera DSLR

Kamera yang sedang hips akhir-akhir ini adalah salah satu kebutuhan utama dalam mata kuliah fotografi. Tapi bukan berarti kamu harus beli. Kalau sejak awal kamu sudah minat menjadi fotografer dan punya uang, maka kamera DSLR menjadi wajib bagi kamu. Kalau bisa sih beli yang level pro sekalian, hitung-hitung investasi. Kalau kamu tidak terlalu minat tapi punya uang, bolehlah kamu beli yang level pemula (di rentang Rp 4 jutaan sudah ada, kok). Sedangkan untuk kamu yang tidak terlalu minat dan tidak punya uang, keluarkan jurus pinjam kamera ke teman! :D
Oh ya, merk kamera DSLR paling populer itu Nikon dan Canon. Ada yang bilang Nikon lebih bagus untuk outdoor sedangkan Canon lebih bagus untuk indoor. Tapi sesuaikan juga dengan lingkungan sekitarmu, lebih banyak yang punya Canon atau Nikon? Ini akan memudahkanmu untuk mengeluarkan jurus pinjam lensa saat dibutuhkan. Sebenarnya masih ada merk lain seperti Sony, tapi tidak terlalu populer sehingga akan menyusahkan saat kamu ingin mengganti lensa.

Kamera Video

Kecuali kamu memang berkonsentrasi di bidang perfilman, lebih baik tidak usah. Bahkan kamera DSLR pemula terkini sudah bisa merekam video dengan kualitas High Definition.

Tablet Grafis

Sejujurnya, lebih mudah mendesain sesuatu di komputer dengan tablet grafis daripada dengan tetikus alias mouse. Bagi ilustrator dan animator digital pasti sudah kenal dengan alat yang satu ini. Dengan tablet grafis, kamu bisa lebih mudah menggambar di komputer karena ada pensil khusus yang menggantikan fungsi tetikus. Sangat disarankan untuk kamu yang bercita-cita menjadi ilustrator, animator, atau setidaknya untuk kamu yang tahu bagaimana cara memanfaatkannya. Karena serius, percuma saja kamu punya kalau kamu tidak tahu cara memakainya. Merk yang paling direkomendasikan artist sedunia adalah Wacom. Untuk pemula ada Wacom Bamboo (yang termurah sekitar Rp 900 ribuan) dan ada pula Wacom Intuos dan Cintiq untuk kamu yang ingin pro (berkisar antara Rp 2 jutaan sampai puluhan juta).
***
Jadi kesimpulannya, memang ada yang wajib kamu miliki, tapi ada juga yang ternyata bisa kamu siasati sehingga kamu tidak harus merongoh kocek lebih dalam lagi. Saran Anni3, bijaklah dalam membeli. Kalau kamu punya uang, kamu bisa beli semua yang ada di daftar ini, tapi seandainya uangmu tidak terlalu banyak (dan biasanya begitu), setidaknya kamu harus punya peralatan yang memang dibutuhkan dalam membuat karya. Anni3 baru membeli pensil warna di semester dua karena salah satu mata kuliah ilustrasi membutuhkan karya yang dibuat dengan pensil warna. Sebelumnya, Anni3 lebih banyak meminjam karena saat itu pensil warna hanya digunakan untuk sketsa dan asistensi saja.
Yang paling penting adalahhhhhhh otakmu kawannnnn !!!!

Sunday, May 31, 2015

PENGERTIAN ADOBE PREMIERE
Adobe Premiere Pro adalah sebuah program penyunting video. Ia adalah bagian dari Adobe Creative Suite, sebuah rangkaian dari desain grafis, video editing, dan pengembangan aplikasi web yang dibuat oleh Adobe Systems. Premiere Pro mendukung banyak kartu video editing dan plug-in untuk percepatan proses, tambahan mendukung format file, dan video / audio efek. Premiere Pro CS4 adalah versi pertama yang akan dioptimalkan untuk 64-bit sistem operasi meskipun tidak natively 64-bit.
Premiere Pro merupakan penerus untuk mendesain ulang Adobe Premiere, dan diluncurkan pada tahun 2003. Premiere Pro merujuk ke versi dirilis pada tahun 2003 dan kemudian, sedangkan Premiere merujuk pada rilis sebelumnya. Meskipun dua versi Premiere Pro hanya didukung Windows, Premiere Pro CS3 tersedia baik untuk Windows dan Mac OS (hanya berbasis Intel Mac yang didukung), membuatnya menjadi salah satu dari beberapa lintas platform NLEs tersedia.
Premiere Pro digunakan oleh broadcasters seperti BBC dan The Tonight Show. Telah digunakan dalam fitur film, seperti Dust to Glory, Captain Abu Raed, dan Superman Returns (untuk video capture proses), dan tempat-tempat lainnya seperti Madonna’s Confessions Tour.
Fitur-fitur
Premiere Pro mendukung editing video berkualitas tinggi di hingga 4K x 4K resolusi, di hingga 32-bit per channel warna, baik dalam dan RGB YUV. Audio-contoh tingkat mengedit, VST audio plug-in mendukung, dan 5,1 surround sound pencampuran tersedia untuk audio fidelity tinggi. Premiere Pro dari arsitektur plug-in memungkinkan untuk impor dan ekspor format diluar dari kendala atau QuickTime DirectShow, mendukung berbagai jenis file audio dan video format dan codec pada kedua MacOS dan Windows.
Versi 1,5 ditingkatkan dukungan untuk video definisi tinggi konten, dan manajemen proyek baru ditambahkan alat dan filter baru. Hal ini juga termasuk dukungan untuk 24p panjangnya. Versi 1.5.1 menambahkan dukungan untuk HDV. Versi 2.0 lebih refines 24p dan HDV editing, dan merupakan yang pertama NLE utama untuk mendukung natively Canon 24F format pada kamera seperti Canon XL H1, dengan tambahan update. Sejak versi 2.0, Premiere Pro telah memerlukan prosesor yang mendukung SSE2, yang tidak tersedia di beberapa prosesor tua.
Premiere Pro CS3 ditambahkan dukungan untuk output ke Blu-ray Disc, dan Flash MPEG-4/H.264 berbasis situs web, serta Waktu Remapping, yang mudah-di-gunakan variabel Fram rate pelaksanaan. Dimulai di Premiere Pro CS3, Adobe Encore disertakan untuk authoring menu dan interaktivitas untuk DVD, Blu-ray discs, dan Flash untuk proyek web. Adobe OnLocation (sekarang lintas platform pada CS4) juga termasuk untuk direct-to-disc rekaman dan monitoring. Perbaruan untuk Premiere Pro CS3 asli telah menambahkan dukungan untuk kamera format file baru. 3,1 ditambahkan asli Panasonic P2 MXF impor, mengedit, dan ekspor DVCPRO, DVCPRO HD DVCPRO50 dan material. 3,2 ditambahkan asli XDCAM HD EX dan impor dan mengedit.
Integrasi
Premiere Pro diintegrasikan dengan berat Adobe After Effects, sebuah standar industri untuk motion grafis dan compositing. Komposisi dari Setelah Efek dapat diimpor ke Premiere Pro dan diputar ulang secara langsung pada waktu. Setelah Efek komposisi yang dapat diubah, dan kembali setelah beralih ke Premiere Pro, klip akan segera diperbaharui dengan perubahan. Demikian pula, proyek Premiere Pro dapat diimpor ke Setelah Efek. Klip dapat disalin antara dua aplikasi sambil melestarikan klip atribut. Premiere Pro juga mendukung banyak Setelah Effects plug-in.
Premiere Pro juga terintegrasi dengan baik dengan Adobe Photoshop. Photoshop file dapat dibuka langsung dari Premiere Pro yang akan diedit di Photoshop. Setiap perubahan akan segera diperbarui bila Photoshop file yang disimpan dan fokus kembali ke Premiere Pro.
Ada integrasi fungsi-fungsi lainnya, seperti Edit dalam Adobe Soundbooth, Ekspor ke Encore, dan mengungkapkan dalam Bridge.
Tambahan dengan efek dan transisi yang disertakan dengan Premiere Pro, sejumlah komersial kedua pihak bebas dan plug-in yang tersedia untuk meningkatkan kemampuan perangkat lunak.
Keuntungan atas Premiere Elements
Entri level versi, Adobe Premiere Elements, tersedia untuk pasar konsumen pada Windows. Beberapa tokoh kelebihan Premiere Pro lebih Premiere Elements adalah beberapa urutan mendukung, tingginya sedikit mendalam rendering, multicamera mengedit, waktu remapping, lingkup, alat koreksi warna, audio mixer antarmuka, dan bezier keyframing. Premiere Pro Encore termasuk juga untuk lebih rumit dan DVD authoring menu Blu-ray Disc authoring, dan OnLocation untuk direct-to-disk rekama

PENGERTIAN AFTER EFECT
Secara umum sesuai namanya bahwa After Effect ini merupakan software untuk membuat efek yang dinamis untuk video kita. Kemampuan software ini sungguh fantastis. Hampir semua efek yang sering anda tonton dalam film box office dapat dibuat dengan After Effect. Coba kita sebutkan efek-efek apa saja itu? Efek tertabrak mobil, efek diantara chaos lalu lintas dimana mobil saling menabrak seperti di Die Hard 4 di scene terowongan saat dikejar helikopter (btw saya jadi ingatceletukkan teman saya, sebentar lagi Die Hard akan diganti judulnya menjadi dajjal… karena tokoh utamanya memang tidak bisa mati oleh manusia biasa :p ), efek tembus kaca misalnya yang ada pada film Get Smart dimana perspektif kamera melingkari pesawat dari bawah menuju jendela, lalu kamera menembus kaca pesawat tersebut. Bagaimana melakukannya? Lalu efek ledakan pada suatu sudut kota, terlihat kendaraan ?misalnya bis? ditembakkan bazooka tapi meleset, danbazooka itu pun meledak dibagian belakang bis sehingga menimbulkan efek dramatis. Kamerashacking, serpihan-serpihan ledakkan jatuh berhamburan. Dan tahukah anda yang sebenarnya terjadi? Sebenarnya ledakkan itu FAKE!! Anda percaya?? Percayalah it?s just a fake at all!!! Maaf maaf, saya terlalu bersemangat :D
Lalu ada lagi nich.. kita bisa merubah background yang ada pada video, dengan menggunakanmatte paintingMatte painting ini adalah sebuah gambar yang terlihat real yang ditambahkan pada video sebagai background. Ingat film Sherlock Holmes saat scene diatas jembatan yang rusak beberapa menit sebelum film usai?? Lihatlah sekitarnya, apa mungkin kameramen, sutradara,clapper dan lain-lain ada pada tempat setinggi itu untuk menshoot artisnya? Mungkin sich mungkin saja, tapi apa ada yang lebih murah dari hihit.. yang lebih mahal banyak.. pokoknya apapun efeknya.. minumnya teh botol sosor :D
Yap, dengan matte painting, efek diatas bisa dilakukan tanpa harus membahayakan seluruh crewdan artis. Perkembangan ini menyebabkan kita tidak perlu mencari tempat-tempat yang baik untuk film, kita tinggal membuat gambar yang cocok, lalu background pun tinggal diganti. Ini juga memungkinkan kita untuk shooting dalam satu studio saja. Tinggal memakai greenscreen, lalu dengan After Effect, greenscreen tersebut diganti backgroundnya menjadi gambar, gambar matte painting dibuat, dan diolah sedemikian rupa sehingga jadilah film tersebut. That?s easy.
Dibidang desain, tentunya anda mengenal Photoshop juga bisa digunakan untuk mendesain sesuatu seperti buku tahunan, company profile, dan lain sebagainya. Dengan After Effect, hal ini bisa dilakukan. Malah lebih dasyat lagi, desain anda bisa dijadikan animasi seperti perspektif 3D animasi, handwriting animation, grafiti, dan masih banyak lagi.
Intinya After Effect digunakan untuk menambahkan efek-efek visual dan juga membantu anda dalam hal desain layout yang teranimasi pada projek video anda.
Tata Letak

layout after effect
layout after effect

Kita mulai pembahasan dari atas tampilan software ini. Disana terdapat beberapa menu. Lalu dibagian bawahnya terdapat Toolbar yang terdiri dari banyak icon yang merupakan tooloperasional program.
Lalu bagian kiri terdapat sejenis library dan juga tampilan thumbnail dari elemen yang ada bila di seleksi.
Dibagian kanan terdapat pallete-pallete seperti Character, paragraph, info dan lain-lain.
Dibagian bawah terdapat sejenis detail effecttimeline, dan akan bertambah jendela bagian ini dalam bentuk tabs. Contohnya saat kita mengklik menu Composition > Add to Render Queue. Maka tampilan bawah ini berubah menjadi jendela tersebut.
Penggunaan
Penggunaan After ini secara prosedur mungkin agak membingungkan. Namun tentu ada alasan mengapa agak rumit seperti demikian. Prosedurnya yaitu saat anda membuka program ini, anda tidak menemukan apa-apa. Anda diharuskan untuk membuat komposisi baru dengan cara mengklik menu Composition > New Composition (ctrl+n). Isikan opsi-opsi yang ada dalam jendela yang keluar seperti nama komposisi, width dan height video, Pixel RatioFrame rate, kualitas resolusi saat pengeditan, dan juga durasi.
Lalu import footage (video dasar) yang anda punya kedalam library, termasuk juga gambar-gambar atau file audio yang anda punya. Caranya dengan mengklik menu file > import > file (ctrl+i).
Lalu tinggal menyeret elemen-elemen apa saja yang ada di library tadi kedalam timeline, memberi efek, menambahkan mask, memanipulasi gambar, dan sebagainya. Intinya proses pembuatan efek dilakukan.
Saat efek atau projek sudah selesai. Tahap akhirnya yaitu merender projek tersebut. Render adalah proses untuk menyatukan file projek kita, menjadi file yang berformat openable, yakni berformat yang mudah dibuka seperti avi, wmf, gif dan sebagainya.


Total Pageviews

Translate

Popular Posts

Instagram